30 Desember 2011

Wat De Pak !!!

Ini adalah cerita tentang kekecewaan saya kepada beberapa teman yang pemicunya adalah perbuatan mereka baru-baru ini, yang saya juga tidak tahu mereka sadar atau tidak melakukannya, dan menurut saya itu buruk. Yang jelas gara-gara ini saya sempat susah tidur karena saking keselnya, haha... Entah ,ini saya saja yang mengalaminya atau memang orang-orang sekarang sedang hobi melakukannya.


1. Susah dimintain konfirmasi kedatangan suatu acara. Klo ditanya jawabnya: "Liat ntar deh". Nah, yang kayak gini ini ngeselin banget, dan bikin bingung mutusin acaranya jadi ato nggak, soalnya kita jadi gak tau pasti yang bisa dateng berapa orang. Apalagi klo diantara mereka ada saling ketergantungan, misal Si A konfirm dateng kalo Si B konfirm dateng, Si B konfirm dateng klo Si C konfirm dateng, dst. Mending juga bilang gak bisa dateng sekalian.


2. Baru minta izin ortu satu atau dua hari menjelang acara, walaupun acaranya udah lama direncanain. Akibatnya ortu pun jadi susah ngasih izinnya karena ngira acaranya itu mendadak dan kurang persiapan, apalagi kalo pake nginep-nginep, kemungkinan besar malah nggak diizinin. Kalo saya sendiri sih udah biasa bilang jauh-jauh hari sama ortu, jadi ortu bisa ngingetin dan bantu ngatur jadwal di sekitar hari itu, biar misal nggak tabrakan sama acara piknik keluarga. Atau klo bentar lagi ujian, ortu kita bisa nyuruh kita belajar dari jauh-jauh hari dengan alasan acara tadi, agak annoying sih,haha...tapi klo saya sih nggak masalah karena yang penting dibolehin dateng. :D


3. Ini yang paling membuat saya kecewa. Ini tentang etika menulis di jejaring sosial.

a. Beberapa dari kita kadang-kadang tidak memperhatikan kata-kata yang kita gunakan saat menulis di jejaring sosial dan menganggap menulis di jejaring sosial itu sama aja kaya ngomong langsung sama orang. Menurut saya itu salah banget, karena lewat jejaring sosial kita nggak bisa ngatur nada bicara atau mimik muka seperti saat kita ngobrol, walaupun ada emot, tapi itu nggak ngaruh banyak terhadap ketersampaian hal yang kita tulis. Ini memang kekurangan dari bahasa tulis itu sendiri. Yang paling berpengaruh terhadap ketersampaian hal yang kita tulis itu pilihan kata yang kita gunakan. Ada banyak kata yang punya arti sama di bahasa Indonesia dan itu karena setiap kata punya makna konotasi yang berbeda. Salah dalam pilihan kata bisa jadi membuat kita tanpa sengaja melakukan flamming. Gak enak banget kan klo tulisan kita malah bikin orang lain yang baca sakit hati. Jadi hati-hati lah dengan kata-kata yang kalian pilih dan usahakan gunakan kata-kata dengan kata-kata yang enak dibaca.

b. Menghapus posting. Nah ini juga salah satu hal yang sering bikin ribut di jejaring sosial, apalagi kalo posting tersebut menyangkut orang banyak. Biasanya sih ini dipicu karena pihak yang menghapus merasa dirinya diposisi yang tidak mengenakkan. Menurut saya, dengan mereka melakukan hal tersebut bukannya membuat citra mereka membaik, tapi malah sebaliknya. Mereka terlihat seperti, *maaf*, "pengecut". Tindakan yang mereka lakukan lebih terlihat sebagai pembenaran terhadap diri mereka sendiri. Seseorang yang gentle akan memilih memberikan klarifikasi dengan komentar-komentar yang baik. Kalaupun memang dia yang salah, dia akan menyampaikan komentar permintaan maaf kepada semua orang yang terkait dengan postingan tersebut. Setelah itu jangan juga lalu dihapus, biarkan postingan itu ada sampai beberapa lama, kira-kira sampai permintaan maaf kita dan seluruh komentar yang ada terbaca oleh semua orang yang terkait. Setelah itu terserah anda, tapi kalau saya sendiri sih akan membiarkannya. Tujuannya agar saya tidak mudah lupa, kalo saya pernah melakukan kesalahan tadi, sehingga saya tidak akan melakukan kesalahan yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan berkomentar sewajarnya