05 Januari 2012

Ujung Genteng : "Wonderful Beach"


sunset di Pangumbahan

Ini adalah cerita tentang hari kedua kami di Ujung Genteng. Agenda kami di hari kedua ini adalah nonton sunrise, main bola, jalan kaki menuju Pantai Pangumbahan, nonton sunset di Pangumbahan, dan balik ke Surade. Di hari kedua trip ke Ujung Genteng ini, saya diberi jabatan baru oleh ketua regu (Baim) yaitu sebagai waker, di antara mereka saya lah yang paling bisa diset bangunnya,hehe...



Kegiatan hari ini dimulai dari pukul 04.20. Saya bangun lalu membangunkan ketua regu dan teman2 untuk shalat. Setelah itu,kira-kira pukul 04.30 kami berangkat menuju pantai untuk melihat sunrise dengan berjalan ke arah selatan pondok. Ada 2 jalan menuju pantai sunrise, jalan biasa yang melewati rumah-rumah nelayan atau memutar melewati pinggir pantai, dan jalan pertama lah yang kami pilih. Perjalanan menuju pantai sunrise kira-kira 10 menit jalan kaki. Sampai di sana, kami mendapatka pemandangan yang sangat indah. Pantai sunrise di sini mengingatkan saya pada pantai Pantai Krakal di Jogja, karena pantai ini terdiri dari pasir putih yang langsung dilanjutkan dengan batuan karang yang dangkal dan banyak binatang lautnya, seperti udang, teripang, ikan-ikan kecil dan bintang laut.

Mahdan & Berlian
Agam bersama bintang lautnya
pantainya masih asri
Victor, Yudha, Rais, Inov, Agam, saya, Mahdan
bener-bener mirip Pantai Krakal
Setelah puas melihat sunset kami berjalan menyusuri pantai untuk kembali ke pondok. Di perjalanan kembali ini kami sempat kehujanan. Kami pun berteduh di pohon-pohon tepi pantai yang kondisinya masih sangat rindang dan rapat. Setelah hujan reda, kami melanjutkan perjalanan. Banyak pemandangan bagus selama perjalanan kembali ke pondok.


melintasi hutan bakau yang asri
hutan bakau+pasir putih = keren
nelayan lagi cari udang & teripang
yang warnanya coklat itu bekas rumah2 kerang dan keong lho
narsis dulu kk
Pukul 08.30 kami sampai di pondok. Setelah sampai, kami memesan makanan, menunya masih sama seperti kemarin, nasi telor. Beberapa dari kami lalu mandi, dan yang lain main bola sambil menunggu giliran mandi. Setelah setelah itu kami istirahat dan packing karena harus check out sebelum pukul 12.00 kalau tidak ingin terkena biaya sewa tambahan.

Pukul 12.00 kami melanjutkan perjalanan menuju Pantai Pangumbahan untuk melihat sunset. Perjalanan ke Pangumbahan cukup jauh, kira-kira 2 jam jalan kaki. Kami menuju Pangumbahan dengan jalan menyusuri pantai, sungguh panas dan gerah, apalagi saat itu cuaca sedang cerah. Sebaiknya Anda bertanya kepada penduduk setempat tentang jalan yang "benar" menuju Pangumbahan, karena Anda pasti akan ditunjukkan jalan yang lebih cepat dan sejuk. Selama perjalanan,kami menyempatkan istirahat sejenak dan sholat di sebuah mushola. Salah seorang penduduk di sana bilang, setiap pukul 17.30 akan ada pelepasan bayi penyu ke laut, untuk mengikuti prosesi tersebut dikenakan biaya Rp 5.000,-/orang. Selain karena pantainya, Pangumbahan memang terkenal sebagai salah satu tempat penangkaran penyu. Kami pun semakin bersemangat. Pukul 14.00 kami sampai, kami langsung menggelar tikar di bawah pepohonan rindang sambil makan dan tidur menunggu matahari sore yang lebih bersahabat. Pukul 15.30 kami mulai bermain-main di pantai sampai acara pelepasan bayi penyu dimulai. Berikut ini foto-fotonya.

masih siang, baru kami yang dateng ke sana
serasa punya pantai pribadi, LIKE A BOSS
wanita jadi-jadian part I (berlian)
wanita jadi-jadian part II (syahrial)
benteng pasir anti ombak
Acara pelepasan bayi penyu dimulai pukul 17.30. Beberapa petugas keluar membawa ember-ember yang berisi bayi-bayi penyu. Bayi-bayi penyu itu baru berusia satu hari. Kami disuruh berbaris menyamping, kemudian petugas memberi setiap orang satu bayi penyu untuk dilepaskan ke pantai bersama-sama. Bayi penyu saya saya beri nama Coki. Bayi-bayi penyu itu lucu banget, pengen deh bawa pulang satu, tapi terpaksa mengurungkan niat karena kalo ketahuan bisa dipenjara 15 tahun, kapan nikahnya?

Coki ditinggal temennya
Coki sama temen-temennya
beautiful sunset
Setelah matahari terbenam, kami masuk ke tempat penangkaran penyu untuk makan, numpang mandi dan shalat di sana sambil menunggu jemputan angkot yang akan membawa kami kembali ke Surade. Di belakang penangkaran penyu itu ada sebuah warung yang menjual makanan kecil, minuman kaleng dan mi. Harganya agak mahal, maklum lah tempatnya aja mencil gitu. Saya sendiri pesan mi goreng telur, harganya Rp 7.000,-/porsi.

Pukul 19.00 angkot Pak Budi datang, kami pun menuju Surade. Setelah kami sampai di Terminal Surade, kami langsung mencari warung makan. Kami pun akhirnya makan di warung penyetan, harga di sini setidaknya lebih normal, ayam goreng dan bebek goreng keduanya dijual dengan harga Rp 10.000,-/porsi, sudah dengan nasi tentunya. Setelah itu kami kembali ke Terminal, beli snack dan lalu tidur di Masjid Terminal setelah sebelumnya meminta izin ke warga sekitar. Dan nyamuk di sana itu ganas banget,bikin susah tidur, begini lah resiko orang yang backpackeran api minim dana, nggembel.


Review Hari Kedua

Timeline


04.20 - 04.30 Bangun, cuci muka, shalat Shubuh.

04.30 - 08.30 Nonton sunset, susur pantai sunrise.

08.30 - 12.00 Istirahat, makan,

12.00 - 14.00 Jalan kaki ke Pangumbahan, shalat Dhuhur

14.00 - 15.30 Istirahat, shalat Ashar

15.30 - 17.30 Main di pantai

17.30 - 18.00 Pelepasan penyu, nonton sunset

18.00 - 19.00 Mandi, shalat Maghrib, nunggu jemputan

19.00 - 20.00 Perjalanan ke Surade

20.00 - 21.00 Shalat Isya, makan, ngelayap di Surade.

21.00 - ... tidur di masjid


Biaya

Makan pagi (nasi telor) : Rp 7.000,-

Snack+air minum (sehari) : Rp 20.000,-

Masuk Pangumbahan : Rp 5.000,-

Makan sore (mi goreng telor) : Rp 7.000,-

Angkot ke Surade : Rp 13.500,-

Makan malam (nasi+bebek goreng) : Rp 10.000,-


Total Biaya (Hari Kedua) : Rp 62.500,-



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan berkomentar sewajarnya